Kelebihan dan Kekurangan Yamaha Xabre

4:47 PM 0

Danmogotnews.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) kembali menambah jajaran lini motor sportnya dari kelas 150cc. Motor tersebut yakni Xabre. Peluncuran dilakukan di Nusa Dua, Bali, Selasa 26 Januari 2016 lalu. Motor yang tampil dengan desain futuristik itu dibanderol dengan harga Rp29,8 juta on the road Jakarta. Pengetesan hanya dilakukan di dalam kota Jakarta, untuk mengukur seberapa nyaman jika motor ini dibesut harian untuk aktivitas sehari-hari.

Seperti apa penilaiannya? Berikut ulasannya:

Desain

Bicara desain, Xabre terbilang cukup memanjakan mata. Banyak lekukan-lekukan tajam di sekujur 'tubuhnya'. Sebut saja shroud di samping tangki yang besar dan menukik ke bawah, penjejalan engine cover dengan sudut tajam, dan buritan yang juga melancip. Secara keseluruhan, volume desain bertumpu di bagian depan. Langkah ini memang sengaja ditempuh Yamaha lantaran ingin membuat sepeda motor tersebut terkesan gagah. Desainnya yang out of the box sangat
menunjukkan aura bengis, sangat Street-Fighter.

Chief Operating Officer YIMM, Dyonisius Beti mengatakan, desain motor ini memang dirancang khusus oleh Yamaha Jepang, meski bukan model global. Xabre sendiri memiliki arti yang penuh makna, yakni sabetan pedang, sesuai dengan garis 'X' yang terlihat pada bagian rangka dan tangkinya. Tetapi, ada satu hal yang menjadi pertanyaan VIVA.co.id, yakni seputar joknya yang terlihat sempit, baik bagian biker maupun 'boncenger'. Untuk ukuran tinggi biker 175 centimeter dan berat 85 kilogram, memang masih terbilang nyaman. Tetapi jika lebih dari itu, tentu akan menjadi masalah, karena tampak sempit.

Desain menarik lainnya juga dipertontonkan Yamaha di motor ini lewat kaki-kakinya, tangki, dan striping yang futuristik. Motor ini sudah menjawab permasalahan para biker yang doyan modifikasi, seperti pelek yang sudah lebar, riser setang yang sudah tinggi, tampilan motor tinggi dari belakang dan tanpa perlu diberi peninggi monoshock atau anting tambahan. Di bagian belakang, motor ini juga tampil kece berkat adanya sepatbor gantung yang berdesain solid.

Baca Juga : Adu Gahar " Yamaha Xabre 150 Vs Honda CB150R StreetFire "

Fitur

Xabre sudah dibekali perangkat lampu LED, sementara bagian seinnya belum. Penjejalan LED terlihat pada bagian lampu depan, belakang, dan speedometernya. Keunikan ada pada saat menghidupkan mesin. Ada saklar berwarna merah di sebelah kanan setang yang berfungsi untuk menghidupkan mesin. Caranya, dengan menekan ke bawah saklar tersebut, dan mesin akan menyala. Hal ini tentu berbeda dengan tombol start sepeda motor pada umumnya, yang hanya cukup menekan tombol berwarna kuning di sebelah kanan setang.

Bicara speedometer, cukup menarik. Berukuran kecil dengan berbagai informasi yang sepenuhnya digital, seperti rpm, penunjuk waktu, bahan bakar, dan sebagainya. Namun, VIVA.co.id merasa ukuran speedometer agak kecil, sehingga tak mudah terbaca. Jika hujan turun, di mana butiran air hinggap di speedometer, agak sukar mengamati dengan seksama angka-angka pada speedometer.
Selain itu, speedometer Xabre juga tak menghadirkan indikator data fuel consumption dan suhu mesin. Tetapi bicara tampilan, secara garis besar mendukung wujud utuh Xabre.

Ergonomi

Pertama kali menunggangi Xabre, akan ada perasaan berbeda dengan motor-motor Yamaha lainnya, sebut saja V-Ixion dan Byson. Posisi setangnya melebar, sehingga memang nampak gagah jika mengendarainya. Posisi badan juga akan maju dan namun agak tegak. Saat melakukan cornering, cukup nyaman dan percaya diri, ditambah dengan penjejalan ban lebar. Posisi kaki juga cukup nyaman, karena footstep di bagian pembesut tak berada di tengah, melainkan mirip dengan sebuah footstep racing.

Tetapi, karena setang yang agak melebar, ergonomi agak sedikit terganggu kala meliuk di tengah kemacetan. Terkadang, untuk masuk ke sela sempit perlu dilakukan dengan dua titik belokan. Menariknya, getaran pada setang tak terlalu terasa, mungkin karena riser yang bagus pada motor tersebut. Xabre menggunakan mesin yang berbagi dengan R15, yakni SOHC 150cc LC4V dengan Cylinder Bore 57 milimeter, langkah piston 58,7 mm, fuel injection, dan dikawinkan dengan transmisi enam-percepatan. Mesin ini, berdasarkan data teknis, dapat menyemburkan tenaga 16,09 horse power pada 8.500 rpm dan torsi 14,3 Newton meter pada 7.500 rpm.

Mesin Xabre terasa high power, tenaga seakan penuh pada blok mesin dan siap untuk disemburkan. Jika diistilahkan, Xabre termasuk lengkap dari awal sampai pengeluaran di transmisi. Saat mulai mencoba, akselerasinya bagus, dan lebih baik dari R15. Tarikan pada putaran bawah sangat terasa dan menyenangkan. Hal yang paling istimewa dari motor ini adalah urusan handling-nya, sangat
friendly dari yang dibayangkan sebelumnya. Mesin yang lebih besar ketimbang 'nada' keluaran dari knalpot. Saat dilibas di jalanan masuk gang, tetap senyap. Secara garis besar, suara knalpot sangat tidak menyenangkan, dan merusak kegagahan Xabre. Tetapi bila gas dipuntir agak dalam, suara akselerasi di awal cukup baik, terdengar seperti mesin R25. Selebihnya kembali senyap.

Baca Juga : Perbedaan Teknologi DOHC dan SOHC

Suspensi dan pengereman

Satu kelebihan lainnya dari Xabre ada pada daya redamnya. Tugas suspensi sangat baik pada motor ini. Jika melihat spesifikasi, pantas saja, karena di bagian depan sudah ditanami up side down. Kekuatan redaman tentu jauh lebih baik ketimbang suspensi teleskopik. Yamaha Indonesia sempat mennyampaikan harga suspensi up side down pada Xabre saat VIVA.co.id berkesempatan ikut dalam peluncurannya di Bali, beberapa waktu lalu, yakni Rp5 juta. Suspensi belakangnya pun sangat nyaman. Saat mencoba berboncengan, cukup empuk. Tak terasa saat melibas jalanan bumpy alias bergelombang.

Meski tidak dibekali sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS), pengereman Xabre juga terbilang baik. Secara garis besar, pakem dan aman. Satu catatan plus dari Xabre adalah penjejalan swing arm die cast alumunium. Modelnya sangat mendukung desain motor tersebut.

Catatan

Xabre hanya dibekali satu standar miring, sementara standar tegak tak ada. Selain itu, Xabre juga tak dibekali kick starter, hanya mengusung tombol starter yang ada pada bagian setang. Yamaha mengklaim hal ini karena Xabre memang diusung sebagai motor bermesin kecil namun dengan aura big bike. Maka itu, standar tegak dan kick starter ditiadakan. Secara keseluruhan, motor ini terbilang menarik. Melihat desain, dan segala fitur yang dihadirkan, terlihat jelas jika Yamaha memang menyasar kalangan remaja atau biker yang doyan motor berwujud
eksentrik.

Akankah laris di pasaran? Kita tunggu angka-angka penjualan ke depannya. (ren)

5 Tipe Guru yang Selalu Diingat oleh Siswanya

12:13 PM 0

Sebagai guru, pastinya kita semua ingin selalu diingat oleh siswa-siswa kita meskipun mereka sudah tumbuh dewasa. Mereka sudah bekerja dan berkeluarga sekalipun. Terutama tentang jasa-jasa kita sebagai guru, agar mereka semuanya bisa mendoakan semua orang yang pernah menjadi guru-gurunya.

1. Guru Cerdas
Guru cerdas yaitu guru bisa membuat para siswanya berhasil memahami pelajaran dengan gaya bicara, gaya mengajar, dan gaya menerangkan materi pelajaran. Guru tersebut yang akan sulit untuk dilupakan oleh siswanya. Guru itu juga yang akan membuat para siswa selalu merindukannya ketika kita telah belajar di sekolah pada tingkatan pendidikan yang lebih tinggi.

2. Guru Tampan dan Cantik
Semua orang pasti akan merasa senang dan bahagia ketika melihat seseorang yang tampan dan cantik. Pastinya semua orang juga akan menyenanginya. Apalagi apabila yang tampan atau cantik tersebut adalah gurunya sendiri. Sesulit apapun materi ajar yang harus dipelajari, apabilagurunya tampan dan cantik, niscaya semuanya akan suka dengan pelajaran itu. ukuran tampan dan cantik memang relatif, tergantung dari sudut mana orang lain menilainya.

3. Hukuman Guru
Hukuman yang diberikan oleh guru kepada siswa, biasanya akan selalu dkenang dan ingat selamanya. Itu karena otak kanannya yang merekam semua peristiwa itu. Sehingga, sulit untuk melupakan kejadian ketika mendapat hukuman dari guru.

4. Guru Sabar
Guru yang juga tak bisa dilupakan oleh siswa adalah guru yang sangat sabar dan baik hati. Guru ini biasanya akan menjadi idola bagi semua siswanya. Meskipun begitu, namun guru tipe ini juga menjadi penasehat yang baik. Senakal apapun siswa ketika berada sekolah, kalau sudah dinasehati oleh guru yang sabar, pastinya akan tunduk dan perlahan akan berubah menjadi lebih baik.

5. Guru yang Suka Lupa PR
Nah, tipe yang kelima ini adalah guru yang suka lupa pada pekerjaan rumah (PR). Dari beberapa guru di sekolah, mungkin saja ada beberapa guru yang suka lupa terhadap PR yang diberikan kepada siswanya. Guru yang seperti itu bisa memiliki tempat di hati para siswanya.

Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru Imlek

4:24 PM 0

Sin Cia atau Imlek tidak jauh berbeda dengan tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat Islam. Tahun baru Imlek adalah tahun baru Cina. Pada umumnya, yang banyak merayakan Imlek adalah warga Tiongha. Kata Imlek (im=bulan, lek=penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau Bahasa Mandarin-nya Yin Li yang berarti kalender bulan (Lunar Newyear). Menurut sejarah, Sin Cia merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru.
Perayaan ini juga berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi yang dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau yang lebih dikenal dengan istilah Cap Go Meh. Perayaan Imlek meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta / Thian (thian=Tuhan dalam Bahasa Mandarin), dan perayaan Cap Go Meh. Tujuan dari sembahyang Imlek adalah sebagai bentuk pengucapan syukur, doa dan harapan agar di tahun depan mendapat rezeki yang lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai media silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Menjelang sembahyang Imlek, ...Menjelang sembahyang Imlek, sesajen berupa makanan kesukaan leluhur ditata di atas meja berkain merah. Sesajen merupakan simbolisme harapan keberuntungan dan kesejahteraan untuk leluhur dan keluarga untuk setahun ke depan. Mereka beragama Katolik, namun tetap menggelar tradisi ini untuk menghormat leluhur mereka yang berasal dari "Sina Mutin Melaka—orang Cina Putih dari Malaka." (Feri Latief)
Imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tionghoa apapun agamanya. Bahkan menurut Sidharta, Ketua Walubi, masyarakat Tionghoa Muslim juga turut merayakan Imlek. Asal-usul Imlek sebenarnya berasal dari Tiongkok. Hari Raya Imlek merupakan istilah umum, yang dalam bahasa Tiongkok disebut dengan Chung Ciea yang berarti Hari Raya Musim Semi. Hari Raya ini jatuh pada bulan Februari dan bila di negeri Tiongkok, Korea dan Jepang ditandai dengan sudah mulainya musim semi. Perayaan Imlek mulai dikenal sejak jaman Dinasti Xia, yang kemudian menyebar ke penjuru dunia, termasuk Indonesia oleh para perantau asal Cina. Tradisi tahunan itu pun di kenal luas sebagai identitas budaya Tionghoa di tanah perantauan.
Dulunya, Negeri Tiongkok dikenal sebagai negara agraris. Setelah musim dingin berlalu, masyarakat mulai bercocok tanam dan panen. Tibanya masa panen bersamaan waktunya dengan musim semi, cuaca cerah, bunga-bunga mekar dan berkembang. Lalu musim panen ini dirayakan oleh masyarakat. Kegembiraan itu tergambar jelas dari sikap masyarakat yang saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai, kepada keluarga, kerabat, teman dan handai taulan. Gong Xi Fa Cai artinya ucapan selamat dan semoga banyak rezeki. Adat ini kemudian di bawa oleh masyarakat Tionghoa ke manapun dia merantau, termasuk ke Indonesia.
Remaja putri dengan gaun merah ...Remaja putri dengan gaun merah memasang hiasan kepala ala Dinasti Qing, menjelang Imlek di Atambua. Dalam kebudayaan Cina, warna merah menyimbolkan kebahagiaan. Simak liputan lengkap tentang Cina Timor di National Geographic Indonesia edisi Februari 2015. (Feri Latief)

Tradisi dalam perayaan Imlek
Setelah adanya kebijakan menghormati Pluralisme yang diberlakukan sejak era kepemimpinan Abdurrahman Wahid, pernak-pernik imlek saat ini mudah sekali kita temui ketika mendekati perayaan tahun baru Imlek. Lalu apa saja tradisi yang biasa dilakukan saat merayakan Imlek? Berikut ulasannya:

1. Membersihkan Rumah
Menyapu rumah berarti juga membersihkan rumah agar kotoran yang dianggap sebagai simbol kesialan disingkirkan, hingga tersedia ruang yang cukup untuk menampung keberuntungan. Rumah yang bersih juga sedap dipandang mata kan? Setelah itu, mereka akan menyingkirkan sapu dan sikat dari jangkauan. Mereka juga tidak diperbolehkan menyapu rumah saat hari pertama tahun baru karena itu artinya mengusir keberuntungan yang sudah hadir di rumah.

2. Wajib Memiliki Unsur Warna Merah
Menurut kepercayaan orang Tionghoa, nian atau sejenis makluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung akan keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek. Kedatangan mereka pun dilanjutkan dengan mengganggu manusia, terutama anak kecil. Namun jangan khawatir. Menghias rumah, pakaian, dan aksesoris berwarna merah dapat mengusir nian karena ia takut dengan warna merah. Jadi, tidak heran kalau nuansa merah begitu jelas terlihat saat Imlek.

3. Angpao
Bagi anak-anak dan orang yang masih lajang, Imlek berarti banjir uang karena orang tua atau mereka yang sudah menikah diwajibkan memberikan angpao (amplop merah). Angpao ini biasanya diisi dengan sejumlah uang di dalamnya. Jumlahnya tidak harus besar kok, yang penting berupa uang kertas baru dan tidak berbentuk uang logam. Bagi-bagi angpao juga dipercaya makin memperlancar rejeki di kemudian hari.
Angpao di sebuah perhelatan ...Angpao di sebuah perhelatan ciotau, pernikahan dalam tradisi Konghucu. Amplop merah semacam ini banyak dijual di pertokoan kawasan pecinan Jakarta dan sekitarnya. Warna merah merupakan simbol kebahagiaan dan kesenangan sehingga menjadi warna simbolis utama dalam tradisi Cina. (Mahandis Y. Thamrin)

4. Mempersiapkan Makanan
Kue keranjang dan jeruk juga menjadi ciri khas Hari Raya Imlek. Tidak hanya itu, saat Imlek mereka juga menyajikan makanan di atas nampan berbentuk, segi 6, segi 8, atau bulat dengan isi yang beragam, seperti buah kering, biji-bijian, kacang-kacangan, dan permen. Beberapa orang juga menyiapkan makanan keberuntungan seperti mie yang tidak dipotong untuk melambangkan umur panjang, serta kue bola berbentuk uang Cina pada jaman dulu yang melambangkan kekayaan. Satu lagi, saat Imlek mereka disarankan untuk menghindari makan bubur karena bagi warga Tionghoa, bubur melambangkan kemiskinan.

5. Kembang Api
Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat mahluk jahat nian ketakutan. Untuk itu, ketika merayakannya di rumah pastikan tetangga tidak merasa terganggu dengan suara berisik yang Anda ciptakan.
Imlek pun sangat identik dengan hujan. Bagi masyarakat Tionghoa di saat Imlek, hujan sepanjang perayaan Imlek dikaitkan dengan sumber rezeki, dengan turunnya hujan maka banyak rezeki yang berdatangan di muka bumi. Namun, yang sangat penting adalah menyambut Tahun Barun Imlek dengan cara membersihkan hati, menyucikan nurani, dan tekad berusaha lebih baik di tahun mendatang.
Petugas di Klenteng Bun San ...Petugas di Klenteng Bun San Bio, Pasar Baru, mengganti lampion untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek 2014. Kisah warga Cina Benteng dikupas NGI Februari 2014. (Yunaidi/National Geographic Indonesia)

6. Tidak Boleh Membalik Ikan saat Menyantapnya
Menikmati ikan saat Imlek juga sangat unik. Ikan yang biasa disantap adalah bandeng. Kita tidak boleh membalik ikan untuk mengambil daging ikan pada bagian bawah. Ditambah lagi, kita tidak boleh menghabiskan ikan tersebut dan menyisakannya agar bisa dinikmati esok hari. Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

7. Mengunjungi Keluarga Besar
Tidak hanya lebaran, Imlek juga menjadi salah satu momen yang tepat untuk mengunjungi saudara agar tali persaudaraan tidak terputus. Tidak heran jika pada saat-saat tersebut banyak masyarakat dari etnis Tionghoa yang pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.
Yuk, kita ikuti perayaan Imlek tahun ini. Gong Xi Fa Cai!